Tata Cara Shalat Istikharah dan Penjelasannya

Tata Cara Shalat Istikharah – Agama Islam adalah agama yang sempurna, semua tuntunan hidup sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diabadikan sampai sekarang dalam Al Quran dan Hadits. Termasuk juga shalat sunnah istikharah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Sahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyyallahu ‘anhu pernah menyampaikan suatu hadits tentang shalat istikharah.

Hadits tentang Shalat Istikharah
Sumber: muslim.or.id

 

Pengertian Shalat Istikharah

tata cara shalat istikharah
Sumber: santrigaul.net

Sebelum membahas tata cara shalat istikharah, akan lebih baik jika mengetahui pengertian dari shalat sunnah tersebut. Istikharah adalah berdoa atau meminta kepada Allah SWT supaya diberi petunjuk untuk memilih yang terbaik dari beberapa pilihan yang dihadapi oleh tiap-tiap individu umat islam. Sedangkan shalat istikharah adalah shalat sunnah 2 rakaat yang dikerjakan setiap umat muslim dengan tujuan meminta kepada Allah SWT supaya diberi petunjuk dalam memilih suatu pilihan.

Namun, ada versi lain yang menjelaskan bahwa shalat istikharah dikerjakan ketika seseorang sudah mantap menentukan pilihan. Dalam arti jika seseorang sudah mempunyai keputusan yang telah diambil lalu seseorang tersebut baru mengerjakan shalat istikharah. Dengan memohon kepada Allah SWT , apabila keputusan yang sudah diambil merupakan perkara yang baik, maka memohon supaya dipermudah keputusan yang sudah diambil.

Meskipun ada beberapa versi pemahaman, tetapi inti dari shalat istikharah sama yaitu meminta petunjuk dari Allah SWT, dan supaya umat muslim tidak meminta tolong kepada selain Allah SWT dalam menghadapi permasalahan. Sholat istikharah merupakan shalat sunnah yang memang Rasulullah anjurkan kepada umat muslim.

Niat Shalat Istikharah

niat shalat sunnah istikharah
Sumber: gusilham.blogspot.com

Niat shalat istikharah

Ushalli sunnatal istikhaarahi rak’ataini lillahi ta’aala.

Artinya: Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.

Niat tersebut dibaca dalam hati sebelum takbir melaksanakan shalat. Seperti pada shalat lainnya. Perlu diketahui Segala sesuatu harus atas dasar niat, dan niatkan segala sesuatu karena Allah SWT. Termasuk juga shalat istikharah harus didasari niat mengerjakan shalat karena Allah SWT.

Niat dengan benar merupakan bagian dari tata cara shalat istikharah. hal ini berdasarkan dengan apa yang sudah diajarkan oleh banyak Ulama-ulama maupun ustadz-ustadz.

Tata Cara Shalat Istikharah

Tata cara shalat istikharah
Sumber: doasholat.com

Tata cara shalat istikharah sama dengan shalat lainnya, tidak ada perbedaan atau cara yang tersendiri. Hanya saja rakaat shalat sunnah istikharah berjumlah dua. Adapun bacaan-bacaan sama dengan shalat lainnya. Termasuk juga bacaan surat Al-Quran setelah surat Al Fatihah, boleh surat apa saja.

Namun, ada ulama yang menganjurkan pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Kafiruun sampai selesai, kemudian dilanjut dengan membaca Surat Al Qashash ayat 68 dan ayat 69 dan diulang sebanyak 7 kali.

Kemudian pada rakaat kedua setelah membaca surat Al Fatihah dilanjut membaca surat Al Ikhlas sampai selesai dan dilanjut dengan membaca surat Al Azhaab ayat 36 diulang sebanyak 7 kali. Itu merupakan anjuran dari Ulama bukan suatu kewajiban. Tapi jika dilakukan maka akan lebih baik.

Waktu Shalat Istikharah

waktu sholat
Sumber: simbi.kemenag.go.id

Mengetahui waktu untuk shalat sunnah istikharah merupakan hal yang harus. Karena ini termasuk ke dalam tata cara shalat istikharah. Waktu mengerjakan shalat sunnah istikharah boleh kapan saja, mau pagi, siang, atau malam. Ada Ulama yang berpendapat bahwa waktu yang paling bagus untuk shalat istikharah adalah waktu sepertiga malam, selain waktu tersebut merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah, khususnya shalat sunnah tahajud.

Waktu tersebut merupakan waktu yang paling bersahabat penuh dengan ketenangan dan kekhusuan. Akan tetapi perlu diketahui juga, bahwa ada waktu-waktu yang tidak diperbolehkan untuk shalat. Yang tidak boleh yaitu shalat sunnah di waktu yang dilarang untuk melakukan shalat. Adapun waktu yang dilarang tersebut yaitu:

Waktu-waktu yang Dilarang untuk Shalat

Shalat merupakan ibadah yang menduduki posisi kedua dari 5 Rukun Islam. Perlu diketahui bahwa ada waktu-waktu tertentu yang tidak diperbolehkan melakukan shalat. Adapun waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat yaitu:

1. Setelah Shalat Subuh sampai Terbitnya Matahari

Adapun hadits yang menjelaskan dilarangnya shalat setelah shalat subuh. Rasulullah bersabda:

 

Hadits Larangan Shalat Setelah Shalat Subuh

2. Pada Saat Matahari Condong Tengah Hari

Waktu dari matahari condong tengah hari yaitu sekitar jam sebelas kurang. Pada waktu ini banyak Ulama yang berpendapat bahwa waktu tersebut tidak boleh untuk shalat. Namun, ada sebagian ulama juga yang membolehkan. Membolehkan dalam arti dengan alasan yang kuat, seperti shalat sunnah gerhana, shalat sunnah meminta hujan.

3. Waktu Matahari Tenggelam

Waktu matahari tengelam yaitu sebelum maghrib dan setelah ashar. Jika jadwal shalat ashar jam 3 dan mengerjakan tepat waktu, maka waktu setelah melaksanakan shalat ashar sudah tidak diperbolehkan untuk melakukan shalat.

Waktu-waktu tersebut dilarang untuk shalat bukan tidak ada dasarnya. Waktu-waktu tersebut sudah dijelaskan oleh hadits Rasulullah SAW. Salah satunya adalah hadits di atas yang menjelaskan tidak diperbolehkannya mengerjakan shalat di waktu setelah shalat subuh. Adapun hadits lain, yaitu hadits yang disampaikan oleh Sahabat Uqbah bin Anir radhiyallahu ‘anhu.

Doa Setelah Shalat Istkharah

waktu sholat
Sumber: deweez.com

Doa yang dilakukan setelah shalat istikharah boleh doa apa saja yang anda kuasai, dan pastinya selipkan doa permintaan untuk diberi petunjuk sesuai dengan tujuan melakukan shalat istikharah. Jika belum menguasai doa-doa bisa meminta saran kepada ahlinya seperti Ustadz ataupun Ulama.

Adapun di sini contoh doa setelah melakukan shalat sunnah istikharah yang sudah sering disampaikan oleh Ustadz-ustadz yaitu sebagai berikut:

doa setelah shalat istikharah

Contoh Perkara

contoh perkara
Sumber: hambaallah.net

Contoh perkara, ana sedang kebingungan untuk memilih jodoh, ada dua calon yang siap untuk menjadi pendamping ana, dua calon tersebut sama-sama baik, sama-sama memiliki fisik yang bagus, pokoknya dua-duanya memiliki kriteria yang ana inginkan. Dalam keadaan seperti ini pasti ana bingung untuk memilih salah satu yang terbaik.

Memilih yang terbaik dalam arti supaya tidak terjadi penyeselan setelah mengambil pilihan, dan berkah buat kedepannya. Dalam keadaan seperti ini ana dianjurkan untuk mengerjakan shalat istiqharah, supaya Allah SWT memberikan petunjuk dan bantuan untuk memilih.

Apabila ana benar-benar meminta pertolongan kepada Allah SWT dan ana berserah diri kepada Allah dan sudah melakukan shalat istikharah, insya Allah petunjuk Allah akan datang entah lewat mimpi, lewat kemantepan hati, atau lewat petunjuk-petunjuk Allah SWT yang lain.

Hal yang harus diperhatikan adalah ketika ana sudah sepenuhnya berserah kepada Allah SWT, hati dan fikiran ana harus benar-benar bersih. Dalam arti tidak ada kecenderungan kesatu calon. Dan benar-benar Lillahi Ta’ala.

Catatan

catatan
Sumber: catatanrobert.com

Ada Ulama yang berpendapat bahwa shalat istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat, dan setipa shalat sunnah dua rakaat bisa dijadikan shalat istikharah, seperti shalat sunnah tahyatul masjid, shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah, shalat sunnah tahajud, dan shalat sunnah dua rakaat lainnya. Kemudian berdoa dengan istikharah kepada Allah SWT.

Namun ada juga yang berpendapat jika berniat melakukan shalat istikharah, maka lakukan shalat sunnah istikharah. Dalam hal ini bukan merupakan hal yang perlu dipemasalahkan, masing-masing pendapat para Ulama tentunya ada dasarnya yang kuat. Dan para Ulama pun sudah tahu tentang perbedaan-perbedaan yang ada, namun tidak mempermasalahkan. Wallahu ‘alam.

Mungkin itu saja yang bisa dijelaskan di artikel ini, mengenai informasi tentang shalat sunnah istikharah termasuk juga tata cara shalat istikharah. Apabila didapati salah-salah kata atau kekeliruan yang tidak disengaja penulis pribadi mohon maaf. Artikel ini ditulis dengan pengetahuan penulis dan sumber yang sudah terpercaya. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan mengampuni segala kesalahan, amin.

Leave a Reply