Macam-macam Tes Psikologi dan Cara Menghadapinya

TES PSIKOLOGI sering menjadi sebuah ketakutan bagi para pencari kerja. Sehingga menjadikan sejumlah orang berjuang mati-matian dengan cara membaca berbagai macam buku tes psikologi. Akan tetapi tidak semua buku menjelaskan secara mendetil sesuai keinginan kita. Lalu bagaimana caranya agar Anda dapat melewati tes psikologi dengan lancar?

Beberapa orang mungkin merasa cemas dan khawatir ketiak menghadapinya, terlebih ketika sedang melamar pekerjaan. Sehingga beraneka upaya dikerjakan supaya memperoleh nilai sesuai dengan harapan. Namun ada pula orang yang menghadapinya dengan santai dan tenang karena telah melakukan persiapan secara matang.

Pengertian Tes Psikologi

Tes Psikologi
Sumber: tespsikotes.com

Pengertian tes psikologi secara ilmiah adalah sebuah standar penilaian yang obyektif dari contoh tingkah laku. Yang dimaksud contoh tingkah laku adalah kinerja setiap orang terhadap tugas-tugas yang biasa dilakukan sebelumnya. Serangkaian tes akan dilakukan demi mengetahui contoh tingkah laku, biasanya berbentuk tes tulis atau juga dapat berupa  tes wawancara.

Setiap tes yang dilakukan akan dinilai. Nilai yang dihasilkan lantas dipercaya sebagai konstruksi psikologis misalnya prestasi, kemampuan kognitif, bakat, fungsi emosional, kepribadian, dan lain-lain. Perbedaan nilai tes lantas bisa dijadikan sebagai cerminan dari keunikan setiap individu dalam membangun tes tersebut.

Tes psikologi telah dibuat sedemikian rupa guna mengetahui konstruksi psikologi yang sulit untuk diamati. Sebuah konstruksi yang dikenal dengan nama  variabel laten. Tes ini kebanyakan tersusun dari bermacam-macam permasalahan yang mesti diselesaikan oleh responden dan dalam bentuk kuisioner.

Ketika hendak melaksanakan tes psikologi, disarankan data yang haruslah valid dan disokong dengan bukti-bukti yang kuat sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam dunia kerja, keberadaan tes psikologi sangatlah penting sebab bisa dijadikan alat untuk mengetahui kepribadian calon karyawan. Sebagai contoh jika sebuah perusahaan keuangan membutuhkan seorang akuntan dan ternyata terdapat 200 orang yang mendaftar untuk posisi tersebut. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk menyeleksi adalah tes psikologi.

Sebab akan memakan banyak waktu jika melakukan wawancara satu persatu. Jika menggunakan tes psikologi, maka perusahaan tersebut akan menghemat waktu dan uang dalam proses penerimaan karyawan baru. Melalui  tes tersebut akan bisa diketahui karakter atau kepribadian seseorang tanpa harus saling bertatap muka secara langsung.

Sejarah Tes Psikologi

Sejarah Tes Psikologi
Sumber: tekun.info

Tes psikologi yang dilakukan dalam jumlah besar pertama kali dilaksanakan oleh kekaisaran Cina. Tes ini dilakukan tidak lain adalah untuk mengetahui karakter setiap calon pegawai. Selain itu, juga untuk mengukur kemampuan mereka dalam menguasai ilmu-ilmu seperti hukum perdata dan kebijakan fiskal.

Selain itu terdapat tes psikologi lain yang dilakukan semata-mata hanya untuk hiburan. Tes psikologi yang dilakukan secara modern pertama kali dilakukan di Perancis sekitar tahun 1900-an. Hal itu dilakukan untuk menyeleksi orang-orang yang memiliki penyakit mental dan mengurangi pengabaian, penyiksaan, dan ejekan yang banyak dirasakan oleh warga Prancis.

Macam-macam tes psikologi

Macam-macam Tes Psikologi
Sumber: englishschool.ac.cy

Sekarang ini, hampir seluruh perusahaan memakai tes psikologi sebagai salah satu proses penerimaan calon karyawan baru. Adanya faktor ketidakpastian pada tes merupakan sebuah hal yang unik. Dikarenakan faktor tersebut bisa memutarbalikkan pemikiran logis seseorang.

Contohnya, Fatin merupakan seorang sarjana lulusan terbaik dari sebuah perguruan tinggi negeri dengan indeks prestasi kumulatif sebesar 3,5. Dia juga mempunyai pengalaman sebagai asisten dosen, namun dia tidak bisa melewati tes psikologi.

Memang sungguh ironis, akan tetapi begitulah faktanya. Sehingga bagi pelamar kerja, tes psikologi menjadi sebuah tantangan tersendiri yang perlu diwaspadai. Pada umumnya tes psikologi ini terdiri dari beberapa macam. Agar lebih paham mengenai macam-macam tes psikologi simak penjelasan berikut.

1. Tes Kecerdasan

Tes kecerdasan atau intelligence test dipakai untuk mengetahui tingkat kecerdasan atau kemampuan seseorang dalam memahami jalan berinteraksi dan belajar dari lingkungan di sekitarnya tes kecerdasan ini terdiri dari wechsler adult intelligence scale (WAIS), wechsler intelligence scale for children (WISC), dan stanford binet intelligence scale (SB).

2. Tes Kepribadian

Tes kepribadian atau personality test bisa dipakai untuk mengetahui karakter dan kepribadian orang yang bersangkutan. Personality test yang biasa dipakai adalah Tes MMPI dan Tematik Apperception Test (TAT).

3. Tes Sikap

Tes sikap atau attitude test biasa dipakai untuk mengetahui bagaimana perasaan seseorang dalam menghadapi sebuah peristiwa, orang, tempat, dan objek tertentu.

4. Tes Bakat

Tes bakat atau aptitude test biasa dipakai untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam bidang tertentu seperti bidan administrasi dan akuntansi. Adapun jenis-jenis tes bakat yang biasa dilakukan adalah Bloomberg Aptitude Test (BAT) dan Armed Services Vocational Aptitude Battery (ASVAB).

5. Tes Prestasi

Tes prestasi atau achievement tests biasa dipakai untuk mengetahui seberapa baik seseorang dalam memahami sebuah topik tertentu seperti matematika, ekonomi, dan lain-lain. Tes prestasi ini terdiri dari beberapa jenis yaitu Wechsler Individual Achievement Test (WIAT), dan Peabody Individual Achievement Test (PIAT).

6. Tes Neuropsikologi

Tes neuropsikologi atau neuropsychological tests biasa dipakai untuk anak-anak dan remaja yang mempunyai cedera traumatis pada otak, kerusakan otak, atau gangguan neurologis organik lainnya.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui gangguan-gangguan mental yang dialami oleh orang yang bersangkutan. Tes neuropsikologis juga biasa dipakai untuk mengevaluasi kemajuan pasien yang sedang melakukan perawatan atau rehabilitasi berkaitan dengan cedera neurologis.

7. Tes Keselamatan Pekerjaan Publik

Tes keselamatan pekerjaan publik atau public safety employment tests biasa dipakai dalam bidang keselamatan publik, contohnya penegak hukum, pemadam kebakaran, dan layanan medis darurat. Adapun beberapa jenis tes yang biasa dilakukan adalah Firefighter Selection Inventory (NFSI), National Criminal Justice Officer Selection Inventory (NCJOSI), dan Integrity Inventory.

8. Infant and Preschool Assessment

Infant and preschool assessment biasa dipakai kepada bayi dan anak-anak pra-sekolah yang mempunyai kemampuan terbatas dalam berbicara. Sehingga para psikolog tidak bisa memakai tes yang umum untuk mengukur kemampuan mereka. Oleh karena itu terdapat banyak tes yang memang dikhususkan untuk anak-anak usia lahir hingga usia 6 tahun.

Bentuk tes ini bermacam-macam yang disesuaikan dengan umur setiap anak, penilaian refleks, tahap perkembangan kemampuan sensorik, keahlian motorik, kemampuan bahasa, dan kemampuan kognitif.

9. Tes Objektif

Tes objektif atau objective tests mempunyai respon yang terbatas, seperti probabilitas untuk jawaban betul dan salah atau penilaian memakai Skala Ordinal. Contoh dari tes objektif ialah Child Behavior Checklist, Minnesota Multiphasic Personality Inventory, Millon Clinical Multiaxial Inventory-III, Symptom Checklist 90, dan Beck Depression Inventory.

10. Tes Proyektif

Tes proyektif atau projective tests merupakan tes yang memiliki kemungkinan untuk mendapatkan respon lebih bebas. Tes ini biasanya dipakai untuk menghaasilkan kesimpulan sebagai tindak lanjut dari tes jenis lainnya. Tes prroyektif yangbiasa dilakukan adalah Exner system of scoring, House-Tree-Person test, Thematic Apperception Test (TAT), dan Animal Metaphor Test.

11. Tes Seksologi

Tes seksologi atau sexological tests biasa dipakai untuk mengetahui sekssualitas seserorang yang berkaitan dengan sejumlah faktor misalnya faktor reproduksi, biologis, hiburan, budaya, serta cinta dan hubungan.

12. Tes Pengamatan Langsung

Tes pengamatan langsung atau direct observation tests umumnya melibatkan orang-orang yang berada di sekitar. Tes tipe ini umumnya dilaksanakan oleh kerabat atau orang-orang terdekat. Tes pengamatan langsung ini sering digunakan untuk memahami hubungan antar variabel intrapsikis dan perilaku target khusus.

13. Tes Minat

Tes minat atau interest tests biasa dipakai untuk mengukur preferensi dan kepentingan seseorang. Tes ini umumnya digunakan ketikan melakukan konseling karir. Tes ini menarik karena berhubungan dengan aktivitas sehari-hari dari calon karyawan.

Alasannya, apabila seseorang memperlihatkan minat yang sama ketika memilih pekerjaan tertentu, maka kemungkinan besar orang itu bakal mendapatkan kepuasan dari pekerjaan itu. Tes psikologi ini sering kali dipakai dalam penilaian karir, konseling, dan konsultasi pendidikan.

14. Biographical Information Blank

Tes psikologi jenis ini bentuknya adalah sebuah kertas kosong yang akan digunakan untuk menuliskan riwayat hidup pribadi dan pekerjaan orang yang bersangkutan. Hal tersebut sering digunakan sebagai salah satu metode perekrutan karyawan. Melalui ini tes ini akan dilihat kesesuaian latar belakang calon karyawan dengan pekerjaan  yang akan didapatkannya.

Cara Menghadapi Tes Psikologi Wawancara Kerja

Cara Menghadapi Tes Psikologi
Sumber: inanesia.com

Tes-tes yang dilakukan itu mempunyai tujuan untuk mengukur kemampuan mental, kepribadian, sikap, prestasi, bakat, fungsi neurologis, dan kecerdasan seseorang yang hendak menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Dengan maksud untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seseorang berdasarkan kecerdasan, kepribadian, dan bakat  yang dimilikinya.

Memang terkadang timbul perasaan panik dan takut pada setiap orang yang melakukan tes psikologi. Ketakutan dan kepanikan tersebut bisa semakin terasa begitu menekan ketika waktu pelaksanaan tes semakin dekat. Sehingga membuat kita merasa tegang dan merasa tidak tenang ketika menghadapinya.

Terdapat beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan ketika hendak menjalani tes psikologi. Oleh karena itu kali ini kami akan memberikan beberapa tips untuk menghadapi tes psikologi yang berbentuk wawancara lisan. Hal ini karena tes wawancara jauh lebih sulit dibandingkan tes tulis. Ditambah pihak HRD langsung turun tangan menilai setiap gerak gerik pelamar.

  1. Seberapa sesuaikah kemampuan Anda dengan persyaratan lamaran kerja. Hal ini karena saat ini persaingan semakin kompetitif sehingga banyak perusahaan yang hanya mengambil orang yang sesuai dengan syarat lamaran kerja.
  2. Pikirkan sifat dan kepribadian yang Anda miliki.
  3. Cari tahu tipe karyawan seperti apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  4. Cobalah untuk berlatih sendiri seperti seolah-olah Anda sedang melakukan tes wawancara.
  5. Persiapkan segala hal yang berkaitan dengan tes wawancara.
  6. Siapkan pertanyaan, karena biasanya pewawancara akan memberikan kesempatan untuk bertanya.
  7. Berkatalah dengan jujur, karena jika selama wawancara Anda menyampaikan hal-hal  yang tidak sesuai dengan diri Anda, pasti ketika diterima semua kebohongan akan terungkap cepat atau lambat.
  8. Coba bayangkan diri Anda sebagai seorang bos. Hal itu akan memudahkan Anda dalam memahami calon karyawan seperti apa yang kira-kira dibutuhkan oleh perusahaan.
  9. Jangan ragu untuk bertanya mengenai pertimbangan apa saja yang digunakan untuk memilih kandidat terbaik.
  10. Bersikaplah biasa saja dan terlihat natural sesuai dengan keadaan diri Anda.
  11. Bersikaplah lapang dada menerima segala hasil yang mungkin akan Anda dapatkan.

Demikian artikel mengenai tes psikologi beserta sejarah, jenis-jenis tes, dan cara menghadapi tes wawancara kerja. Semoga artikel mengenai tes psikologi ini bisa bermanfaat bagi Anda dan dapat membantu dalam menghadapinya. Semoga sukses.

Leave a Reply