BENTUK AKOMODASI – Seperti yang kita ketahui bahwa interaksi sosial memiliki dua bentuk yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Pembahasan kali ini adalah bentuk-bentuk akomodasi.
Akomodasi merupakan salah satu bagian dari interaksi sosial dalam bentuk asosiatif. Yang mana arti dari interaksi sosial dalam bentuk asosiatif adalah interaksi sosial yang memiliki nilai positif.
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian terhadap masalah dengan tujuan masalah bisa diselesaikan tanpa menghancurkan salah satu pihak. Seperti bertujuan untuk meredakan ketegangan saat ada pertentangan dalam menghadapi sebuah masalah.
Bentuk-bentuk Akomodasi
Akomodasi sendiri terbagi menjadi beberapa bentuk. Di artikel ini akan menjelaskan 10 bentuk akomodasi yang ada di dalam kehidupan sosial. 10 bentuk akomodasi tersebut yaitu:
1. Koersi
Coercion atau koersi adalah bentuk dari akomodasi yang disebabkan oleh paksaan dari satu pihak diantara pihak yang sedang menghadapi masalah. Penyebabnya yaitu faktor kelemahan, faktor minoritas, dan kedudukan.
Karena faktor tersebut pihak yang lemah, minoritas, atau tidak memiliki kedudukan tinggi harus mengalah dari pihak yang kuat, mayoritas, atau memiliki kedudukan tinggi. Seperti sistem perbudakan dan sistem rezim totalitas.
2. Kompromi
Compromise atau kompromi adalah cara melalui percakapan untuk menyelesaikan masalah dengan mengurangi tuntutan dari masing-masing pihak yang sedang bertentangan agar terjadi kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama yang tidak merugikan salah satu pihak.
Contohnya suatu kakak adek sedang bertentangan dalam menonton acara televisi, kakak ingin nonton acara bola sedangkan adek ingin menonton acara kartun. Terus kakak adek ini bercakap-cakap untuk mencari jalan keluarnya. Akhirnya disepakati untuk bergantian ketika sedang tayang iklan.
3. Arbitrasi
Arbitration atau arbitrasi adalah cara menyelesaikan masalah dengan menghadirkan pihak ketiga yang sudah dipercaya oleh masing-masing pihak sebagai penengah supaya tercapainya kesepakatan yang harus dipatuhi oleh masing-masing pihak.
Contohnya suami istri sedang berantem karena ada masalah yang bertentangan diantara keduanya, dan karena merasa membutuhkan pihak lain untuk menemui kesepakatan, akhirnya datang ke rumah Pak RT untuk meminta penengahan secara adil.
4. Mediasi
Mediation atau mediasi adalah cara menyelesaikan masalah dengan menghadirkan pihak ketiga yang sudah dipercaya masing-masing pihak sebagai penasehat dengan tujuan dapat tercapainya kesepakatan. Jika arbitrasi menyelesaikan masalah dengan menghadirkan pihak ketiga sebagai penengah atau penentu kesepakatan, lain dengan mediasi yang menghadirkan pihak ketiga sebagai penasehat saja.
Contohnya seperti kasus perselisihan umat Islam dengan umat Kristen yang terjadi pada tahun 2001 di daerah Poso. Yang pada akhirnya hadir JK dan SBY sebagai pihak ketiga untuk menengahi kasus tersebut.
5. Konsiliasi
Conciliation atau konsiliasi adalah cara menyelesaikan masalah dengan mempertemukan masing-masing pihak yang sedang menghadapi masalah yang bertentangan untuk melakukan perundingan dengan tujuan suapaya terjadi kesepakatan bersama.
Misalnya suami istri yang sedang bertengkar yang menyebabkan istri pulang ke rumah orang tuannya. Untuk menyelesaikan masalahnya akhirnya suami dan istri tersebut dipertemukan dalam sebuah perundingan keluarga suapaya terjadi kesepakatan.
6. Toleransi
Tolerance atau toleransi adalah bentuk akomodasi berupa sikap saling menghargai dan menghormati dalam menghadapi pertentangan yang ada dengan harapan tidak terjadi hal yang merugikan masing-masing pihak.
Contohnya di Indonesia yang bermacam-macam adat, budaya, dan agama. Apabila tidak ada toleransi pasti akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perpecahan, perang antar umat, dan lainnya.
7. Stalemate
Stalemate adalah suatu masalah yang selesai tanpa ada kesepakatan, dikarenakan kesadaran dari masing-masing pihak yang tidak menginginkan terjadinya resiko fatal jika masalah dilanjutkan. Stalemate juga bisa dibilang penyelesaian secara psikis, karena masing-masing pihak mengurungkan niatnya untuk mencari kemenangan dalam menghadapi masalah.
Contohnya yaitu ketika perang dunia II terjadi, antara Amerika dan Uni Sovyet terjadi perang nuklir. Dan akhirnya perang tersebut berhenti tanpa ada kesepakatan terlebih dahulu.
8. Ajudikasi
Ajudicatian atau ajudikasi adalah cara menyelesaikan masalah dengan mengambil jalan lembaga hukum atau pengadilan sebagai pemberi keputusan. Ajudikasi merupakan bentuk akomodasi yang paling sering diterapkan dalam masyarakat.
Contohnya seorang pidana menjalani sidang pengadilan untuk menemukan kesepakatan secara adil dengan apa yang telah diperbuat oleh seorang pidana tersebut.
9. Segregasi
Segregation atau segregasi adalah cara memisahkan pihak yang sedang menghadapi masalah atau pertentangan berdasarkan hukum atau tardisi. Bentuk akomodasi ini biasanya terjadi pada hal asal-usul etnis, agama, atau sejenisnya.
Contohnya segregasi yang terkenal adalah praktik politik Apertheid yang sudah pernah diterapkan di negara Afrika Selatan.
10. Eliminasi
Elimination atau eliminasi adalah cara penyelesaian masalah dengan salah satu pihak bersedia mengalah dikarenakan memang pihak lainnya lebih kuat. Bentuk akomodasi ini bersifat menghindarkan dari pertentangan.
Contohnya seseorang berhenti atau diberhentikan untuk lanjut mengikuti suatu audisi dikarenakan saingannya lebih kuat atau lebih unggul. Bentuk akomodasi ini memang sering diterapkan dalam sebuah audisi atau kompetisi.
Demikian penjelasan tentang bentuk akomodasi dalam kehidupan bersosial, bentuk-bentuk akomodasi tersebut merupakan bagian dari interaksi sosial yang bisa diterapkan ketika menghadapi masalah atau pertentangan. Semoga bermanfaat.