Seperti pada umumnya gunung memiliki keindahan dan sejarah tersendiri tentang gunung tersebut. Begitu juga Gunung Slamet, selain mempunyai sejarah, Gunung Slamet juga mempunyai panorama alam yang memang sudah dari dulu memiliki keindahan alam yang tersendiri. Sekarang keindahan-keindahan tersebut sudah banyak dikembangkan menjadi tempat-tempat wisata yang mengagumkan.
Keindahan Alam Sekitar Gunung Slamet
Gunung Slamet merupakan gunung yang mempunyai banyak keindahan alam, terutama di bagian lerengnya. Seperti Wisata Baturaden yang terletak di lereng Gunung Slamet bagian selatan, lebih tepatnya terletak di Kabupaten Banyumas. Di wisata tersebut menyajikan keindahan alam seperti air terjun, pancuran air, dan keindahan hijaunya alam.
Keindahan alam sekitar Gunung Slamet lainnya yaitu Wisata Hutan Pinus. Terletak di Kabupaten Pemalang. Menyajikan indahnya hutan pinus yang masih alami dan terjaga.
Perkebunan teh Kali Gua juga termasuk keindahan alam yang akhir-akhir ini banyak dikunjungi orang, letaknya di daerah Kabupaten Brebes.
Obyek Wisata Guci juga merupakan wisata yang menyajikan keindahan sumber air alam yang terletak di kaki Gunung Slamet. Lebih tepatnya terletak di Kabupaten Tegal. Selain itu puncak Gunung Slamet Juga memiliki keindahan tersendiri dengan ketinggiannya yang diselimuti kabut awan.
Sejarah Gunung Slamet
Kita semua perlu mengetahui sejarah Gunung Slamet, apa lagi bagi para pecinta alam yang suka mendaki gunung dan juga bagi orang yang tempat tinggalnya di sekitar Gunung Slamet.
Selain buat menambah pengetahuan kita, ini juga bisa bermanfaat apabila suatu saat ada orang dari luar daerah yang menanyakan sejarah Gunung Slamet. Setidaknya kita jadi bisa menjawab dan menjelaskannya.
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi ke dua di Pulau Jawa. Terletak di Provinsi Jawa Tengah dan merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.428 Meter di atas permukaan laut.
Letaknya di antara Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Tegal. Semua kabupaten tersebut merupakan kabupaten-kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Gunung Slamet termasuk ke dalam gunung berapi yang masih aktif dan belum pernah meletus dengan skala besar. Meletus dalam skala kecil sering terjadi seperti pada tahun 1999 dan tahun 2014.
Asal Usul Nama Gunung Slamet
Menurut sejarawan Belanda yang bernama J. Noordyun, nama Gunung Slamet awalnya memiliki nama yaitu Gunung Agung. Sedangkan nama Gunung Slamet merupakan nama yang baru, Ia memiliki dasar dalam pendapatnya yang bersumber dari naskah berbahasa sunda yang berisi tentang kisah petualangan Bujangga Malik.
Naskah tersebut menceritakan Bujangga Malik atau Prabu Jaya Pakuan adalah seorang resi Hindu dari kerajaan Sunda yang mengembara berkeliling Pulau Jawa. Di dalam naskah tersebut terdapat nama Gunung Agung dan penjelasan tentang letak daerahnya. Sejarawan dari Belanda ini memaparkan pendapat bahwa Gunung Agung yang tercantum di naskah tersebut letaknya sama dengan letak Gunung Slamet sekarang.
Versi lain ada yang bilang nama dulunya adalah Gunung Gora Sedangkan nama Gunung Slamet muncul ketika Islam sudah mulai tersebar di Pulau Jawa. Tokoh Islam yang berperan adalah Syekh Maulana Maghribi. Seorang dai yang pada waktu itu terkena penyakit kulit yang sulit disembuhkan. Dan penyakit beliau sembuh setelah mendapat petunjuk agar mandi di sumber mata air panas di Gunung Gora.
Semenjak itu nama gunung tersebut menjadi Gunung Slamet. Sedangkan versi lainnya lagi, diberi nama Gunung Slamet karena gunung tersebut tidak pernah meletus besar. Nama Slamet sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinya selamat. Orang jawa juga mempercayai bahwa nama adalah sebuah do’a, makannya di namakan Gunung Slamet agar gunungnya selalu selamat.
Cerita Rakyat di Gunung Slamet
Berbicara sejarah pasti tidak menghibur jika tidak ada cerita-cerita rakyat. Begitu juga dengan sejarah Gunung Slamet yang banyak cerita-cerita yang bikin merinding, karena cerita yang ada di Gunung Slamet berbau mistis.
– Cerita Rakyat di Pos Samarantu
Jika kita mendaki Gunung Slamet lewat jalur yang ada di Purbalingga yakni jalur Bambangan kita pasti akan bertemu dengan Pos Samarantu yaitu nama dari pos ke-4. Jika tidak bertemu dengan pos tersebut dapat di pastikan tersesat hehe….
Pos tersebut terkenal seram karena menurut cerita rakyat di sekitar pos tersebut ada penunggu yakni hantu yang bisa menyamar atau menyerupai manusia dengan tujuan untuk mengganggu para pendaki.
Makanya sebelum mulai mendaki biasanya akan mendapat arahan, salah satunya agar selalu menjaga sikap etika ketika sedang melakukan perjalanan mendaki dan disarankan berdoa terlebih dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
– Cerita Rakyat yang Ada di Air Terjun Guci
Tempat ini berada di kaki Gunung Slamet daerah Kabupaten Tegal. menurut cerita rakyat di tempat tersebut di balik air terjun tersebut terdapat sarang Siluman Naga Cerek.
Konon tempat tersebut merupakan tempat spiritual yang bisa menjadi sarana pesugihan. Ritual pesugihan bisa dilakukan hari-hari tertentu, yang namanya pesugihan pasti mempunyai syarat yang bisa berhubungan dengan nyawa seseorang.
Cukup dijadikan cerita saja, karena hal-hal yang sperti itu adalah hal yang tidak baik.
– Cerita Rakyat Tentang Makhluk Kerdil
Cerita rakyat ini juga berasal dari kaki gunung yang terletak di Tegal. Karena banyak pendaki Gunung Slamet yang tidak selamat. Makanya pendakian Gunung Slamet terkenal dengan pendakian yang angker/seram.
Konon cerita tersebut berawal dari warga setempat yang pernah melihat makhluk kerdil. Yang menurut cerita rakyat makhuk tersebut adalah seorang pendaki gunung yang tersesat dan tidak bisa kembali, namun masih bertahan hidup dengan seadanya sampai kehilangan jati dirinya sebagai manusia normal.
– Cerita Rakyat Legenda Baturaden
Di balik keindahan wisata alam Baturaden ternyata mempunyai cerita rakyat yang menarik yakni tentang asal mulanya nama Baturaden yang sampai saat ini masih diyakini rakyat sekitar.
Konon nama Baturaden berasal dari nama Batur dan Raden. Ratusan tahun yang lalu terdapat sebuah Kadipaten yaitu Kutaliman bertempat di sekitar Baturaden. Adipati Kadipaten tersebut memiliki Putri yang jatuh cinta sama pembantunya.
Pembantunya adalah seorang laki-laki dalam bahasa jawa biasa disebut dengan Abdi. Singkat cerita Putri Kadipaten mempunyai hubungan tersembunyi dengan pembantunya tersebut. Hingga pada suatu saat diketahui sama Adipati, akhirnya Putri Adipati tersebut diusir dari Kadipaten bersama pembantunya.
Mereka berdua pun pergi dari Kadipaten kemudian menikah dan tinggal di tempat yang indah yang sekarang bernama Baturraden. Batur berasal dari kata abdi yang sama-sama memiliki arti pembantu di Kadipaten. Sedangkan Raden memiliki arti keturunan Adipati dari Kadipaten.
– Cerita Rakyat Tentang Puncak Surono
Gunung Slamet memiliki puncak yang bernama Puncak Surono. Konon ceritanya dahulu ada seorang pendaki yang bernama Surono meninggal di puncak Gunung Slamet.
Dan untuk menghormatinya dinamakannya tempat tersebut dengan Puncak Surono. Entah benar atau tidaknya yang tahu adalah orang yang hidup pada zamannya.
Jalur Pendakian Gunung Slamet
Jalur pendakian Gunung Slamet boleh dibilang semuanya sangat terjal dan menantang. Jalur pendakian Gunung Slamet sebenarnya ada banyak. Tapi, ada empat yang harus diketahui yakni jalur yang paling lama ada di Purbalingga. Lebih tepatnya di daerah Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Jalur ke dua ada di daerah Baturaden Kabupaten Banyumas. Jalur di Baturaden merupakan jalur yang paling dekat. Yang ke tiga adalah jalur dari arah Kabupaten Pemalang dan yang ke empat jalur dari Wisata Guci Kabupaten Tegal. Demikian pembahasan seputar keindahan di Gunung Slamet dan sejarah Gunung Slamet.