Permainan adalah kegiatan hiburan untuk mencari kesenangan. Permainan merupakan kebutuhan wajib di masa kecil. Karena masa kecil tanpa permainan pasti akan hampa. Permainan yang pernah populer di masa kecilku, kayanya sekarang sudah hampir punah. Bagaimana tidak ? Di zaman yang semakin modern ini, ternyata permainan juga mengalami kemajuan.
Terbukti dengan fakta yang ada, hampir semua anak-anak sekarang tidak ada yang bermain dengan permainan yang pernah populer di masa kecilku. Anak-anak sekarang lebih asik dengan permainan sekarang, seperti main playstation, game di handphone dan game-game online yang sedang populer sekarang.
Jika aku perhatikan, permainan sekarang lebih banyak yang mengeluarkan uang. Ya… untuk membeli maupun untuk memainkannya. Berbeda dengan permainan-permainan dulu yang sangat sederhana tapi tetap menyenangkan.
Permainan Layang-layang Merupakan Permainan yang Pernah Populer di Masa Kecilku
Permainan layang-layang adalah permainan menerbangkan sebuah layangan yang diikat benang di tanah lapang. Permainan ini, merupakan salah satu dari permainan yang pernah populer di masa kecilku.
Dulu, waktu aku masih umur sekitar sepuluh tahunan, dan masih belajar di tingkat dasar. Senang sekali dengan perminan layang-layang. Aku biasanya dengan teman-temanku bermain layang-layang di lapangan yang terletak di pesawahan dekat rumahku.
Yang menyenangkan itu, aku dan teman-teman selalu adu ketinggian ketika menerbangkan layangan. Untuk hal ini, sebenarnya hanya masalah panjang pendeknya benang pengikat layangan yang di punya. Hal yang menyenangkan lainnya adalah adu kebagusan dan kebesaran layangan. Dulu aku dan teman-teman selalu berlomba dalam bikin layangan yang bagus dan besar.
Dulu layang-layangnya kebanyakan aku bikin sendiri. Karena, kalau bikin sendiri lebih menantang. Kenapa lebih menantang? Soalnya, jika bikin sendiri ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yaitu gagal atau berhasil.
Dalam arti, layangan bikinan sendiri jika berhasil, maka akan gampang diterbangkan dan bisa terbang dengan tenang. Hal itu akan membuat aku merasa lebih puas dan lebih asik dalam bermain layang-layang.
Tetapi, jika gagal… layang-layang tidak bisa diterbangkan. Meskipun bisa diterbangkan, pasti terbangnya tidak tenang seperti miring-miring sendiri, bahkan muter-muter dan berakhir dengan terjun jatuh. Hal ini tidak membuatku kecewa, malah menantangku untuk bikin lagi dan memperbaiki kesalahannya dimana.
Pemainan ini ada musimnya. Yaitu, ketika sedang musim kemarau dan angin lagi kencang. Sekitar jam dua sampai jam empat sore adalah waktu yang cocok. Karena, di waktu tersebut panas terik matahari sudah menurun dan anginnya sangat mendukung.
Permainan ini tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk memainkannya. Cukup mengeluarkan uang untuk membeli atau membuat layang-layangnya saja. Itu pun sangat terjangkau.
Bermain Ketapel
Permainan ketapel adalah permainan yang mengajarkan untuk fokus dalam membidik target. Permainan ini cukup bagus untuk mengasah kemampuan. Selain itu, bermain ketapel merupakan permainan yang sangat menyenangkan dan menantang.
Dulu, aku bermain ketapel dengan teman-teman di sebuah lorong jembatan yang jauh dari pemukiman rumah. Jadi, aman jika terjadi peluru nyasar. Cara aku dan teman-teman bermain ketapel dulu yaitu, berlomba untuk banyak-banyakan membidik beberapa kaleng yang diletakan di dalam lorong jembatan.
Yang lebih banyak on target, itu lah yang menang. Selain itu, kadang aku dan teman-teman juga menggunakan ketapel untuk berburu burung di sawah. Karena, banyak burung-burung yang cukup mengganggu para petani.
Dulu, ketapel punyaku hasil rakitan sendiri, tidak membeli yang sudah jadi. Karena, selain lebih irit, hasilnya juga bisa menyesuaikan dengan keinginan sendiri. Misal, mau bikin ketapel yang tingkat kecepatan pelurunya tinggi, tinggal ditambahkan karet ketapelnya.
Standar ketapel aku dulu, memiliki empat karet ketapel. Dua karet di cabang bagian kanan, dua lagi di cabang bagian kiri. Jika ingin menambahkan kecepatan pelurunya, tinggal tambahkan karet ketapelnya, bisa ditambahkan dua, empat dan seterusnya. Ini merupakan salah satu permainan yang pernah populer di masa kecilku, dan sekarang rasanya kehilangan, karena sekarang sangat jarang sekali anak-anak yang megang ketapel.
Bersepeda ke Kota
Bersepeda adalah permainan yang banyak manfaatnya. Karena bersepeda sendiri, dasarnya adalah permainan olahraga. Ketika bersepeda otomatis badan banyak yang bergerak, seperti kaki yang mengayuh. Itu merupakan hal yang bagus untuk tubuh.
Dulu, aku dan teman-teman sering membuat janji untuk bersepeda yang jauh bersama-sama. Yaitu ke jalan raya di kota, Karena kampungku merupakan kampung yang cukup terpelosok dan jauh dari jalan raya. Untuk ke jalan raya butuh waktu yang cukup lama, karena harus menempuh jarak sekitar-10 km.
Bagi aku dan teman-temanku, bersepeda dengan jarak yang jauh ke kota merupakan hal yang sangat menyenangkan. Karena, pergi ke kota buat aku dulu sangat jarang sekali. Apa lagi dengan bersepeda, waktu itu juga aku lagi senang-senangnya bersepeda. Biasanya aku bersepeda ke jalan raya atau ke kota ketika sedang hari libur sekolah.
Bermain Mobil-mobilan Bambu
Permainan mobil-mobilan bambu adalah permainan yang terbuat dari bambu, dengan roda terbuat dari sandal jepit bekas. Cara bermainnya, dengan mendorong setang yang dikaitkan dengan bagian roda depan.
Biasanya aku dan teman-teman berkeliling sekitar rumah dengan mendorong mobil-mobilan bambu ini. Dengan melewati jalan-jalan yang terjal karena berada di sekitar kebun.
Ini merupakan permainan yang sekarang sudah benar-benar punah. Kenapa aku mengatakan sudah punah? Karena, anak-anak sekarang sudah tidak ada yang bermain permainan ini. Padahal dulu, permainan ini sangat populer di masa kecilku. ketika lagi musim permainan ini, hampir setiap hari bermain mengelilingi lingkungan rumah sambil adu kecepatan.
Serunya, ketika adu kecepatan. Mobil yang cara bikinnya asal jadi, pasti ketika dibawa lari cepat akan rusak. Entah itu rodanya lepas, kerangkanya patah, atau dua-duanya.
Bermain Wayang-wayangan dari Batang Daun Ketela
Permainan ini mungkin mempunyai cara sendiri-sendiri untuk memainkannya. Karena, aku dan teman-teman, dulu bermain ini dengan cara aku dan teman-temanku sendiri, itu juga karena tidak sengaja. Awalnya aku dan teman-teman hanya mainan tabuhan musik sambil nyanyi-nyanyi tidak jelas.
Pada waktu itu,di kampungku ada orang hajatan dan mengadakan syukuran dengan mengundang group wayang kulit untuk mengisi acara syukuran tersebut. Aku dan teman-teman menonton acara tersebut, acaranya seru karena didampingi musik tradisional juga. Keesokan harinya, saat sedang bermain tabuhan musik, aku dan teman-teman punya inisiatif.
Inisiatifnya adalah menambahkan bermain wayang-wayangan dengan didampingi mainan musik atau kolaborasi. Waktu itu salah satu temanku yang pintar ngomong ditunjuk sebagai dalangnya. Untuk wayang kulitnya, berhubung tidak punya, aku dan teman-teman bikin sendiri dari batang daun ketela.
Bermain dengan keterbatasan, namun tidak menjadi hambatan jalannya permainan tersebut. Dengan cerita wayangnya yang ngawur, asal ngomong yang penting lucu, terus didampingi tabuhan musik yang tidak jelas asal bunyi. Karena alat musiknya sendiri terbuat dari peralatan dapur yang sudah rusak. Tapi, kami sangat asik bermain mainan tersebut, dan hal itu terkenang hingga sekarang.
Permainan ini pernah populer di masa kecilku dan berjalan cukup lama. Aku dan teman-teman dalam bermain ini sering berpindah-pindah tempat di sekitar lingkungan rumahku dan rumah teman-temanku. Sampai orang tua yang di sekitar lingkungan rumah pada ikut menikmati permainan ini sambil ketawa-ketawa.
Bermain Petasan Bambu
Permainan petasan bambu (Bledugan) adalah permainan yang terbuat dari bambu. Cara memainkanya yaitu dengan mengisi bahan bakar terlebih dahulu di bagian bambu yang sudah dilubangi. Yang mana lubang tersebut juga sebagai tempat menyalakan meriam bambu tersebut.
Permainan ini salah satu permainan yang pernah populer di masa kecilku. Biasanya permainan ini dilakukan di Bulan Ramdhan, karena dulu bermain petasan bambu ini tujuannya untuk mengisi waktu anak-anak dikampungku ketika sedang berpuasa.
Tapi, sekarang permainan ini juga sudah sangat jarang sekali. Padahal dulu, hampir setiap anak punya permainan ini. Dulu aku dan teman-teman memainkannya di rumah masing-masing. Namun saling bersautan, jadi meskipun tidak kumpul tetap bisa bermain.